CERPEN AIR DAN GARAM

Posted by apa aja Wednesday 18 December 2013 2 komentar


Sebelum saya mulai menulis terlebih dahulu saya ucapkan  banyak terimakasih pada pengunjung blog ini, dan semoga isi blog ini bermanfaat
Okelah klo begitu, langsung aja kali ini saya akan posting sebuah cerpen yang di tulis oleh anak kelas VI SD, maka harap maklum jika cerita tak tersusun dan kalimat-kalimatya kurag benar, hehe, maklumlah silahkan dibaca n jangan lupa coment ya!

Seorang pemuda yang sedang meratapi nasibnya pagi itu, di sebuah telaga kecil ia hampir takberdaya dengan apa yang dihadapinya, “Oh…malangnya nasibku, sekian lama aku mengaji di pesantren itu, takpaham pula aku mencerna ilmu dari ustadz. imritita khafal, nahwu-shorof takpaham, qiroatul kitab….duhh…apalagi. Benar- benar malang nasibku, aku sering dimarahi ustadz dan diejekteman karena kebodohanku, ya Allah…aku sudah mantap kabur dari pondok pesantren. Aku tak sanggup menimba ilmu di sana. Lebih baik, aku berkelana mencari arti hidup ini.”Sambil mengusap tetesan air mata di pipinya, ia masih termenung di telaga itu.
Pemuda itu bernama Syukron, pemuda yang putus asa setelah ia balajar di sebuah pondok pesantren dan merasa takmampu dengan semua pelajaran yang ada. Ia merasa takmendapathasil apa-apa. Ia putus asa, ia sudah berusaha tapi tak bisa. Ia memutuskan kabur dari pesantren itu.
Siang itu semakin terik terasa, punggung Syukron yang terpanggang panas matahari.tiada rasa baginya untunglah ada sebuah pohon yang cukup tuk menghalangi sinar matahari, Ia masih duduk termenung ditelaga kecil itu. Hingga mentari hampir terbenam, ia masih duduk merenung.
Tiba-tiba, datang seorang petani tua yang pulang darisawah, petani tua itu bernama Mbah Aki.Kakek itu melihat syukron yang termenung dan menangis di telaga itu, kemudian ia pun menghampirinya, “Nang CahBagus, apa yang sedang kau lakukan di telaga ini? Tidak baik melamun di tempat sepi seperti ini, bias kemasukan setan lho!” kata kakek itu kepada Syukron.“Kakek ini siapa? Tak perlu kakek risaukan aku. orang yang tidak berguna ini Kek…” jawab Syukron. “Ah….apa yang kaukatakan  Nak, kamu ini ada-ada saja, perkenalkan nama kakek Aki, panggil saja saya dengan Mbah Aki. Namamu siapa Nang cahBagus?” Tanya Kakek. “Namaku Syukron Mbah, aku benar-benar bodoh Mbah, aku takhafal Imriti, nahwu-shorof tak paham, qiroatul kitab apalagi. Kuputuskan kabur dari pondok Mbah..”Syukron menjelaskan kepada Mbah Aki.
Dengan tersenyum, kakek itu mengajak Syukron kerumahnya, di rumah Mbah Aki, Syukron disuguhi segelas air putih, “Syukron, silakan kauminum air ini!” kata kakek sambil memberikan segelas air putih itu, “Bah….!!!!!” Syukron menyemburkan air gelas itu dari mulutnya. ”Apa yang mbah berikan kepadaku? Air ini asin sekali!”Gerutu  Syukron kepada Mbah Aki”. Sambil tersenyum Kakek itu berkata, “Nah, sekarang kau akan kuajak ke
Telaga tadi, ayo ikut Mbah”. “Kenapa Mbah kita ketelaga lagi?”Tanya Syukron penasaran.“Sudahlah ikut saja!Kau akan tahu jawabannya nanti”. Jawab Mbah Aki dengan tenang.
Sesampainya di telaga, kakek itu menghanyutkan butiran garam.“Nah, air telaga ini sudah aku beri garam samadengan garam yang diberikan pada air gelas yang kau minum tadi.Sekarangkauminum air telaga ini Nak.” Pinta Mbah Aki kepada Syukron, .Syukron pun meminumnya, “Wah…segar sekali Mbah, tidak asin samasekali.”
Mbah Aki pun mengajak Syukron duduk di pinggir telaga, “ Cah Bagus, gelas dan telaga tadi adalah hati, jika hatimu sesempit gelas, maka masalah apapun akan terasa berat.Seperti air gelas yang diisi garam, akan sangat terasa asin. Lain halnya jika hatimu seluas telaga ini, maka masalah apapun akan terasaringan, seperti air telaga yang diberigaram, takakan terasaasin, malah akan terasa segar. Jadilah kau seorang pemuda yang memiliki hati seluas telaga, agar masalah apapun yang kau hadapi, akan kau hadapi dengan ringan atau takterasa berat dan takmenyakitkan. Ingat Syukron, Kamu masih muda, masih banyak prestasi yang harus Kauraih, masih banyak ilmu yang harus Kau dapat, masih terbentang harapan luas di depanmu, raih semua itu Syukron! Kau harus semangat!!”Jawab Mbah Aki sambil member dorongan semangat pada syukron. “Oh…begitu Mbah, kini aku mulai mengerti, mbah, aku akan meraih ilmu, meraih prestasi, dan tetap belajar dengan hati yang luas seluas telaga ini dan kelak aku bias meraih di depanku. Aku pasti bisa!!”.Kata Syukron dengan semangat. “BagusNak, pulanglah  kepesantren, disana kau akan mendapat apa yang kaucita-citakan, bersemangatlah Syukron!”  Mbah Aki kembali memberi semangat kepada Syukron.
Syukron pun berpamitan dengan Mbah Aki, Ia menuju pesantren dengan semangat baru dan harapan baru      


      
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: CERPEN AIR DAN GARAM
Ditulis oleh apa aja
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://kublogspot.blogspot.com/2013/12/cerpen-air-dan-garam_17.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

2 komentar:

Unknown said...

Gan titlenya sama cuma beda tipis

apa aja said...

terima kasih kunjungannya, jangan bosan tuk mampir gan

Post a Comment

terimakasih telah singgah, berkomentar lah dengan baik

Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of PENERUS BLOG SAMPAI MATI.