Deep dialogue (dialog mendalam)
Tuesday 14 January 2014
0
komentar
Secara sedernahana, dialog adalah percakapan antara orang-orang, dan melalui dialog tersebut, dua masyaraka/kelompok atau lebih yang memiliki pandangan berbeda-beda untuk bertukar ide, informasi dan pengalaman. Deep dialogue (dialog mendalam), dapat diartikan bahwa percakapan antara orang-orang/kelompok tadi harus di ujudkan dalam hubungan yang interpersonal, saling terbuka, jujur dan mengandalkan kebaikan (GDI,2001). Sedangkan critical thinking (berfikir kritis) adalah kegiatan berfikir yang dilakukan dengan mengoprasikan potensi intlektual untuk menganalisis, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat dan melaksanakannya secara benar.
Beberapa
perinsip yang harus dikembangkan dalam deep dialogue/critical thinking, antara
lain adalah: adanya komunikasi dua arah dengan prinsip saling memberi yang
terbaik, menjalin hubungan kesederajatan dan keberadapan serta empatisitas yang
tinggi. Dengan demikian, deep dialogue/critical thinking mengandung nilai-nilai
demokrasi dan etis sehingga keduanya seharusnya dimiliki oleh manusia.
Nilai-nilai demokratis dan etis yang dijadikan orientasi dalam DD/CT, mempunyai
kaitan erat dengan tujuan pendidikan kewarganegaraan di indonesia (PKn)
terutama dalam pembentukan warga negara yang baik, demokratis, cerdas dan
regilius.
Sebgai
pendekatan pembelajaran, pada dasarnya deep dialogue/critical thinking,
bukanlah pendekatan baru, tetapi telah di adaptasikan dari berbagai metode yang
telah ada sebelumnya(GDI,2001)oleh karena itu, deep dialogue/critical thinking
bisa menggunakan semua metode pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya,
seperti multiple intellegences, belajar aktif, keterampilan proses ataupun
parthnership learning method, sebagai mana yang dikembangkan oleh Eisler.
Dengan demikian filosofi DD/CT melakukan penajaman-penajaman terhadap seluruh
metode pembelajaran yang telah ada, baik yang bersifat konvensional maupun yang
bersifat inovatif.
Focus kajian
pendekatan DD/CT dalam pembelajaran dikonsentrasikan dalam mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman, melalui dialog secara mendalam dan befikir kritis
tidak hanya menekankan keaktifan peserta didik pada aspek fisik, akan tetapi
juga aspek intlektual,sosial,mental, emosional dan spiritual. Peserta didik
yang telah belajar dikelas yang menggunakan pendekatan DD/CT, diharapkan
memiliki perkembangan koqnisi dan psikososial yang lebih baik, mereka juga
diharapkan dapat mengembangkan keterampilan hidup tentang DD/CT yang akan meningkatkan pemahaman terhadap
dirinya dan terhadap orang lain yang berbeda dari diri mereka, dan oleh karena
itu akan memperkuat penerimaan dan toleransi terhadap perbedaan-perbedaan yang
ada.
Untuk keperluan
pendekatan pembelajaran, Global Dialogue Institute (2001) menginditifikasi
ciri-ciri pembelajaran yang mengunakan DD/CT yaitu
(1) peserta didik dan pembimbing
nampak aktif
(2) mengoptimalisasikan potensi
intelligensi peseta didik
(3) berfokus pada mental,
emosional dan spiritual
(4) mengunnakan dialog mendalam
dan befikir kritis
(5) peserta didik dan pembimbing
dapat menjadi, pendengar,pembicara, dan pemikir yang baik.
(6) dapat di implementasikan
dalam kehidupan sehari-hari
(7) lebih menekankan pada nilai,
sikap dan kepribadian
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Deep dialogue (dialog mendalam)
Ditulis oleh apa aja
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://kublogspot.blogspot.com/2014/01/deep-dialogue-dialog-mendalam_4752.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh apa aja
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment
terimakasih telah singgah, berkomentar lah dengan baik